Wawancara

| Selasa, 29 Oktober 2013


Pada wawancara kali ini saya mendapatkan dua nama yang harus saya wawancarai.
Yang pertama adalah kak Qurrotul A’Yuni (120210103001) dan yang kedua adalah kak Erna Safitri Agustina Ningsih (120210103002).
Berdasarkan wawancara yang telah saya lakukan, hasilnya adalah:

1.      Kak Qurrotul A’Yuni




Saya                     :  “pagi kak? Sibuk ya?”
Kak Yuni             : “iya ini dek, tidak apa-apa, sebentar saja wawancaranya”.
Saya                     : “iya kak. Sejak kapan kakak suka biologi?”
Kak Yuni          : ” dulu waktu SMA saya suka hitung-hitungan dan suka biologinya itu          tidak pasti kapan”.  
Saya                     : “di Universitas Jember ini pendidikan biologi pilihan keberapa kak?”
Kak Yuni             : “kalau pilihan masuk prodi biologi memang pilihan yang pertama.”
Saya                     : “masuk prodi biologi karena keinginan sendiri atau orang tua?”
Kak Yuni        :“kalau di orang tua tidak ada ya, saya dibebaskan untuk memilih sesuai keinginan, saya masuk ke Universitas Jember ini karena ada yang merekomendasikan dan ternyata disini memang kemampuan saya.”
Saya                     :” kakak mengikuti UKM apa?”
Kak Yuni         : “saya mengikuti UKM Reog karena Reog merupakan budaya bangsa milik Indonesia yang harus dilestarikan. Saya sangat menyukai organisasi karena banyak manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan organisasi tersebut.
Saya                  :“apakah dalam kuliah kakak punya target tertentu dalam mencapai impiannya?”
Kak Yuni         : “sebenarnya saya tidak membuat target dalam mencapai impian, bagiku yang terpenting adalah perbaikan. Saya merevisi dan menginstropeksi diri ke belakang, apa saja yang harus diperbaiki guna perbaikan diri di masa depan. Yang tidak baik di masa lalu, jangan di ulangi dan bagaimana berusaha memperbaiki itu.”
Saya                     : “ apa cita-cita kakak? Apakah menjadi orang sukses?”
Kak Yuni           : “bagi aku yang terpenting adalah menjadi istri yang soleha, istri yang baik bagi suami, yang bisa mengurus anak serta suamiku kelak. Baru setelah itu memikirkan masalah pekerjaan.”


2.      Kak Erna Safitri




Wawancara pertama.
Saya                     : “pagi kak? Sibuk ya?”
Kak Erna             : “iya dek, ini belajar. Tidak apa-apa kan wawancaranya sambil gini.”
Saya                     : “kakak semester berapa?”
Kak Erna             : “semester 3 dek.”
Saya                     : “kalau semester 3 laporannya banyak kak?”
Kak Erna       : “Di semester 3 ini ada 4 laporan yang harus diselesaikan yaitu genetika,    struktur hewan SPT 1 dan SPT 2.”
Saya                     : “kakak pernah stress tidak menghadapi ini?”
Kak Erna            : “pernah dek, apalagi waktu MABA, kan belum terbiasa dari SMA, tapi kata mamaku jalani saja nanti juga terbiasa.”
Saya                     : “apa yang kakak suka dari biologi?”
Kak Erna        : “sebenarnya saya tidak suka biologi, saya sukanya kimia. Kalau misalnya  pilihan, biologi adalah pilihan kedua. Berhubung di Universitas Jember ini tidak ada pendidikan kimia, jadi saya memilih pendidikan biologi, dan saya itu tidak suka matematika dan fisika.”
Saya                     : “apa alasan kakak masuk pendidikan biologi?”
Kak Erna         :“ Sebenarnya waktu aku kelas tiga, aku belum punya planning. Sebenarnya punya planning, saya ingin masuk kedokteran hewan karena aku memang suka hewan dari kecil. Tetapi berhubung disini tidak ada kedokteran hewan, selain itu juga aku kasihan orang tuaku karena aku anak tunggal, tidak boleh kuliah diluar Jember. Pernah juga dulu punya cita-cita jadi guru karena kan kalau jadi guru, kita tidak mengejar materinya saja tetapi juga berpahala.”
Saya                     : kalau misalnya kakak down, apa yang biasanya kakak lakukan?”
Kak Erna          :“aku punya beberapa buku psikologi, suka baca-baca motivasi dan nonton Mario Teguh. Tapi yang paling penting adalah motivasi dari dalam diri sendiri.”
Saya                     : “bagaimana metode belajar kakak?”
Kak Erna        :“membaca dek, kalau membaca terus ya bosen dek. Kalau browsing, kita memang dituntut browsing setiap hari. Kalau biologi itu lebih baik lihat gambar, kalau misalnya aku tidak mengerti, aku bertanya pada teman yang lebih mengerti.”
Saya                     : “kasih saya masukan dong kak!”
Kak Erna            :“sebagai mahasiswa kita harus pinter memahami karakter dosen, jangan sering bolos karena absen juga menentukan.”

Wawancara kedua.

Saya                     :“apa organisasi pertama yang kakak ikuti?”
Kak Erna             :“kalau sekarang tidak ikut organisasi, dulu aku ikut KSR, kegiatannya seperti PMI, tetapi aku mengundurkan diri karena aku sakit waktu akan diadakan diklat lapang. ”
Saya                     :“apakah dalam penilaian organisasi tidak diperhitungkan kak?”
Kak Erna                         :“organisasi itu sebenarnya untuk menambah wawasan, menambah teman, menambah pengetahuan.”
Saya                     :“adakah rencana untuk mengikuti kegiatan lagi kak?”
Kak Erna                         :“kalau untuk aku pribadi, organisasi tidak terlalu aku fikir. Biasanya kalau ikut organisasi itu mudah untuk mendapat beasiswa, menambah pengetahuan juga.”
Saya                     :“apa saja manfaat organisasi yang selama ini kakak rasakan?”
Kak Erna            :“banyak manfaatnya, banyak teman iya, melatih keaktifan juga, dilatih untuk bisa ngomong di depan publik, menambah kedisiplinan dan menambah motivasi.”
Saya                    :“dulu kakak termasuk orang yang pintar ngomong atau orang yang pendiam?”
Kak Erna             : “aku termasuk orang yang pendiam dan kurang percaya diri.”
Saya                     :“sejak kapan kakak berani bicara di depan umum?”
Kak Erna           :“kalau kuliah kan kita harus bisa dek, apalagi kita kan calon guru jadi harus bisa ngomong, motivasi terbesar dari diri sendiri.”
Saya                    :“apa yang biasanya kakak lakukan jika ingin menambah nilai tetapi tidak tahu apa yang harus ditanyakan saat ada presentasi?”
Kak Erna         :“kita harus memperhatikan presentasi itu dek, dari awal sampai akhir presentasi.”
Saya                     : “terimakasih ya kak.”
Kak Erna             : “iya dek sama-sama.”


0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲